Persaingan memperebutkan kursi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
dari jalur pelamar umum di wilayah Sumut bakal makin ketat. Pasalnya,
hanya Pemprov Sumut dan 12 pemkab/pemko saja yang mendapat jatah kursi CPNS baru yang pelaksanaan tesnya dilakukan September mendatang.
Yakni Kabupaten Batubara, Nias, Nias Barat, Nias Selatan, Nias Utara,
Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Deli Serdang,
Labuhanbatu Utara,
Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Kota Sibolga.
Data ini merupakan data resmi yang dikeluarkan Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi (Kemen PAN-RB). Hanya saja,
kuota kursi untuk Pemprov Sumut dan masing-masing pemkab/pemko di atas
belum ditetapkan.
Kepala Biro Hukum dan Humas (Karo Hukmas) Kemen PAN-RB Mohammad
Imanuddin baru bisa menyebutkan angka secara umum. Yakni 40 ribu kursi CPNS untuk pemda. Sedang instansi pusat mendapat kuota 20 ribu kursi.
Namun, kalau pun sudah ditetapkan kuota per instansi, kata Imanuddin,
pusat tidak akan mau menyebutkannya. Dalihnya, pusat tak mau
terseret-seret politisasi penetapan kuota CPNS.
“Karena di daerah sering menjadi bahan politisasi,” ujar Imanuddin.
Karena itu, kata dia, biarlah BKD masing-masing daerah yang nantinya
mengumumkan jumlah lowongan kursi CPNS. Sumber koran ini menyebut,
politisasi yang dimaksud adalah banyaknya anggota DPRD yang ikut “sibuk”
ngurus kuota CPNS.
Persaingan memperebutkan kursi makin ketat, lantaran peminat yang
berada di daerah yang tidak boleh merekrut CPNS tahun ini, tetap boleh
mendaftar di daerah lain yang mendapat kuota tahun ini.
Misalnya, warga Kota Medan boleh ikut mendaftar CPNS di Deliserdang, Sibolga, atau daerah lain. Bahkan boleh lintas provinsi.
Imanuddin menyebutkan, prinsipnya rekrutmen CPNS merupakan agenda
nasional. “Hanya saja pelaksananya di daerah. Jadi pelamar boleh
mendaftar ke daerah lain,” katanya.
Sedikitnya jumlah pemda di Sumut yang boleh merekrut CPNS tahun ini
menunjukkan pusat ketat menerapkan syarat belanja pegawai harus di bawah
50 persen APBD. Yang lain memang belanja pegawainya di bawah 50 persen.
Dari 13 pemda di Sumut itu, hanya Taput saja yang porsi belanja
pegawainya di atas 50 persen tapi boleh ikut merekrut CPNS. Tepatnya,
berdasar data yang dilansir Direktorat Perbendaharaan Kemenkeu terhadap
belanja APBD semester pertama 2013, belanja pegawai Taput mencapai 52
persen.
Hanya saja, diakui Kepala Subag Publikasi Badan Kepegawaian Negara
(BKN) Petrus Sujendro, daerah yang porsi belanja pegawainya di atas 50
persen masih bisa mendapat formasi, tapi sangat terbatas. “Misal untuk
tenaga kesehatan dan pendidikan,” kata Petrus.
Sementara, untuk memperketat pengawasan proses seleksi, tim pusat
akan menggandeng sejumlah instansi yang dianggap punya “bakat”
mengendus-endus bau busuk kecurangan. Antara lain Lembaga Sandi Negara
(Lemsaneg) yang bertugas mengamankan soffcopy soal tes akan tidak
gampang dibobol.
Selain itu digandeng juga Badan Intelejen Negara (BIN) yang akan
mengendus tingkah-polah aparat di daerah menjelang pendaftaran,
pelaksanaan tes, hingga pengumuman hasilnya. Indonesia Corruption Watch
(ICW) juga diajak untuk mendeteksi kemungkinan-kemungkinan permainan
kekuasaan dan uang yang mencemari proses seleksi.
BREAKING NEWS
- 1. Petunjuk Pengisian LP2P Tahun 2015
- 2. Juknis Penulisan Ijazah Tahun Pelajaran 2014/2015
- 3. Download RPP SD Kurikulum 2006 Berkarakter Lengkap
- 4. Juknis Penggunaan dan Pertanggungjawaban Dana BOS 2015
- 5. Cara Input Data Aplikasi Program Indonesia Pintar (PIP) Tahun 2015
- 6. Contoh Formulir Penerimaan Siswa Baru SD/SMP/SMA TP. 2015/2016
- 7. Pedoman Juknis Pendaftaran Ulang e-PUPNS Tahun 2015
- 8. Cara Melihat Nomor Peserta PLPG Sergur 2015
- 9. Persyaratan Utama Honorer K2 diangkat menjadi CPNS Tahun 2015
- 10. Dokumen Persyaratan Pengambilan Dana BSM/PIP Tahun 2015
Berita Terkini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kurikulum 2013 sudah mulai diterapkan pada tahun ajaran baru 2013/2014, apakah dalam membuat atau menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelaja...
-
Kurikulum 2006 sebagai bagian dari pendidikan pada masa bhaktinya kembali di perpanjang hingga tahun pelajaran 2019/2020 baca KTSP 2006 mas...
-
Pada postingan sebelumnya Klik Info Net share tentang Aplikasi Cetak Kartu NISN dengan Microsoft Excel untuk SD SMP SMA Terbaru 2015 Dow...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar