3 Aplikasi Pendataan Kemdikbud Penting

PDSP Kemdikbud ( Pusat Data dan Statistik Pendidikan) sedang mengembangkan 3 aplikasi untk menunjang sistem pendataan pendidikan, diantaranya: 

1. Jaringan Pengelola Data Pendidikan, 
2. Pengelolaan Data Referensi Wilayah 
3. e-Verval Master Satuan Pendidikan. 

Pengembangan ketiga aplikasi ini bersumber pada Dapodik, baik pada jenjang Pendidikan Dasar ( Dikdas) yang dikenal dengan sebutan  Dapodikdas, maupun pada jenjang Pendidikan Menengah ( Dikmen) yang sering disebut Dapodikmen. 

Yudhantara Bayu Ristadi Pinem, Admin Database Satuan Pendidikan, PDSP, Kemendikbud, menyampaikan 3 aplikasi data pendidikan ini.

1. Jaringan Pengelola Data Pendidikan

Yudhantara menyampaikan betapa pentingnya jaringan pengelola data pendidikan ini, bertujuan untuk memperkuat komunikasi antar lini, baik itu di pusat, daerah dan bahkan lintas lini. Harapannya adalah ketika antar pengelola data jaring pengelola pendidikan saling mengenal, maka akan tercipta sebuah kepercayaan yang akhirnya akan bisa mendorong sharing data.

Jaringan Pengelola Data Pendidikan

Didalam aplikasi Jaringan Pengelola Data Pendidikan, tersedia beberapa macam menu yang disajikan, antara lain:

1. Instansi yang terdiri atas instansi pusat, provinsi, kab /kota, dan satuan pendidikan. 
2. Kegiatan yang terdiri atas pelatihan, bintek, workshop, dan sosialisasi. 
3. Anggota yang terbagi dua, yaitu rekap anggota sesuai instansi dan tugas. 
4. Sebaran yang isinya  tentang sebaran pengelola data di seluruh Indonesia.
5. Registrasi anggota yang isinya tentang kantor dinas, kantor agama, UPTD, dan OPS. 
6. Status pendaftaran. 
7. Login.

Yudha juga menambahkan bahwa tidak semua orang bisa mengetahui isi detail aplikasi Jaringan Pengelola Data Pendidikan, seperti misalnya kontak person pengelola data PDSP. Hanya pengelola lah yang dapat mengetahui dengan cara memperoleh username dan password dahulu.

2. Pengelolaan Data Referensi Wilayah

Pengelolaan Data Referensi Wilayah

Aplikasi yang ke-2 adalah Pengelolaan Data Referensi Wilayah. Yudha juga menjelaskan latar belakang dari aplikasi ini adalah karena fenomena pemekaran wilayah di Indonesia saat ini yang cukup dinamis, jika tidak diiringi dengan sistem pendataan yang up to date, maka akan menghasilkan data yang tidak lagi sesuai dengan kondisi di lapangan. Akibatnya, kebijakan yang tidak tepat sasaran.

Yudha memberi contoh mengenai penyaluran dana BOS. Kemendikbud menggunakan data pada tahun 2013 untuk membuat kebijakan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)  2015 pada sebuah daerah yang rentang waktu  2013 – 2015 mengalami pemekaran, maka akan ada 1  daerah yang tidak akan mendapatkan BOS. Karena dareah tersebut  tidak terdata.

3. e-Verval Master Satuan Pendidikan

e-Verval Master Satuan Pendidikan

Aplikasi yang ke-3 adalah e-Verval Master Satuan Pendidikan. Menurut Yudha, aplikasi e-Verval ini merupakan mekanisme verifikasi dan validasi terhadap identitas satuan pendidikan. Pola verifikasi/validasi identitas satuan pendidikan ini dilakukan dengan cara  cek SK izin operasional satuan pendidikan, foto satuan pendidikan, dan  titik koordinat satuan pendidikan.

Yudha juga mengarapkan kepada para pengelola data pendidikan, agar data yang dikirimkan merupakan data valid, sehingga kebijakan yang diambil tidak akan salah sasaran.